PERKEMBANGAN SINTESIS TOTAL
Sintesis
organik adalah pembangun dari senyawa organik kompleks dengan bahan awal senyawa
sederhana oleh serangkaian reaksi kimia. Senyawa yang disintesis sintesis
(hasil sintesis) di alam disebut produk alami. Alam menyediakan sejumlah besar
senyawa organik dan kebanyakan memiliki sifat kimia dan farmasi yang menarik.
Sintesis
dari molekul organik adalah aspek yang paling penting dari kimia organik. Ada
dua bidang utama penelitian di bidang sintesis organik, yaitu sintesis total (total
sythesis) dan metodologi (metodhology). Sebuah sintesis total adalah
sintesis kimia lengkap senyawa kimia organik yang komplek dari molekul yang
simpel (sederhana), yang tersedia secara komersial atau perkusor alami.
Penelitian metodologi biasanya melibatkan tiga tahapan utama, yaitu penemuan (Discovery),
optimasi dan study lingkungan (optimization and study of scope) dan
keterbatasan (Limitations). Beberapa kelompok peneliti dapat melakukan
sintesis total untuk menampilkan metodologi baru dan dengan demikian
menunjukkan aplikasinya untuk sintesis kompleks senyawa lainnya.
Perubahan terbesar dalam kimia
terjadi pada bidang kimia organik. Salah satu contohnya adalah kasus kimiawan
Amerika, Robert B Woodward.
Woodward adalah kimiawan organik
klasik terbesar, namun ia juga terdepan dalam mengeksploitasi instrumen baru,
khususnya spektrometri inframerah, ultraviolet dan NMR. Keahliannya adalah
melakukan sintesis total, penciptaan zat organik (biasanya alami) sepenuhnya di
laboratorium, dimulai dari bahan yang sesederhana mungkin. Senyawa-senyawa yang
berhasil ia sintesis bersama rekan-rekannya adalah alkaloid, seperti quinine
dan srychnine, antibiotik seperti tetrasilin, dan molekul yang sangat rumit,
klorofil.
Pencapaian terbesar Woodward
dicapai enam tahun setelah ia menerima hadiah nobel kimia tahun 1965;
sintesis vitamin B12, sebuah rekor kerumitan baru. Universitas Harvard berhasis
mensintesis produk alami yang lebih rumit lagi kemudian, yaitu palytoksin, yang
memiliki lebih dari 60 stereosenter.
Anugerah Nobel Kimia
Sintesis total ini memiliki
manfaat praktis maupun ilmiah. Sebelum revolusi instrumental, sintesis sering
dilakukan untuk membuktikan struktur molekul. Sekarang mereka adalah syarat
untuk penemuan jenis obat baru. Mereka juga dapat dipakai untuk membuktikan
teori. Bersama dengan teoritikus kimia Amerika kelahiran Polandia, Roald
Hoffmann, Woodward mengikuti petunjuk dari sintesis B12 yang menghasilkan
perumusan aturan simetri orbital. Aturan ini tampak berlaku pada semua reaksi
organik termal atau fotokimia yang terjadi dalam satu langkah. Kesederhanaan
dan ketelitian prediksinya dibuat oleh beberapa aturan baru, termasuk detail
stereokimia yang sangat spesifik dari hasil reaksi, dan menjadi alat yang
berharga untuk kimiawan organik sintetik.
Stereokimia, lahir pada akhir
abad ke-19. Ia menerima perhatian yang tetap sepanjang abad ke-20. Detail
struktur molekul tiga dimensi terbukti tidak hanya memiliki fungsi kritis,
kimia dan biokimia saja namun juga sangat sulit untuk di analisa dan
disintesis. Beberapa hadiah nobel kimia di paruh abad ke dua diberikan sebagian
atau seluruhnya pada kemajuan di bidang stereokimia. Contohnya antara lain
Derek Barton dari Inggris, John Cornforth dari Australia, Vladimir Prelog dari
Uni Soviet dan lainnya.
Untuk mempermudah proses sintesis seperti yang dilakukan
oleh Bruce Merrifield (Nobel Kimia, 1984), yang berhasil melakukan automatisasi
sintesis peptida pada tahun 1969, atau lebih dikenal dengan sintesis fase
padat. Merrifield mengulang sintesis Ribonuclease yang telah dilakukan sebelumnya oleh Stein dan Moore dan
berhasil mensintesis enzim komplek ini yang memerlukan 369 jumlah reaksi kimia dengan
11931 langkah, dalam waktu hanya beberapa minggu. Padahal Stein dan Moore butuh
waktu 30 tahun untuk menuntaskannya. Hasil penemuan Merrifield ini sangat penting
dan merupakan milestone bagi perkembangan sintesis pada abad ke 21. Penemuan ini
sangat menunjang sintesis polipeptida, biomolekul, dan juga sintesis paralel
atau kombinatorial.
Demikian pula, Ellias Corey juga telah menyumbangkan
pemikirannya terutama untuk mempermudah sintesis suatu bahan. Corey memperoleh
Nobel Kimia pada tahun 1990 atas karyanya yang sangat terkenal mengenai proses
sintesis melalui pendekatan "retrosynthesis" atau sintesis terbalik. Dan yang terpenting dari
temuan ini adalah rasionalisasi sintesis melalui pendekatan sistematik sehingga
memudahkan dalam melakukan disain sintesis.
Contoh reaksi retrosintesis :
Disamping alasan seperti disebut diatas, alasan lain
melakukan sintesis adalah untuk menciptakan molekul baru yang mungkin mempunyai
sifat-sifat lebih berguna dibandingkan dengan senyawa alami. Misalnya serat
sintetik seperti nilon, orlon, mempunyai sifat-sifat tertentu yang lebih baik
dibandingkan dengan serat alam seperti sutera dan kapas. Banyak senyawa dalam
obat-obatan yang merupakan modifikasi senyawa alami seperti aspirin, novocain dan barbiturat.
Begitu pula, produk sintetik yang
kita kenal dalam masyarakat industri antara lain plastik,
deterjen, insektisida, dan tablet kontraseptik. Sampai akhir 2006 ada sekitar 4
juta senyawa kimia yang sudah diregistrasi dan diperkirakan masih ada sekitar 3
juta lagi yang belum teregistrasi dimana 98 % diantaranya merupakan senyawa
organik.
REFERENSI
Peter Atkins, Atkins’
Molecules, 2nd ed. (2003)
William H. Brock, The
Fontana History of Chemistry (1992)
John C. Kotz, Paul M. Treichel,
and Gabriela C. Weaver, Chemistry & Chemical Reactivity, 6th ed.
(2006).
John B. Fenn, Engines,
Energy, and Entropy: A Thermodynamics Primer (1982, reissued 2003).
Chemistry. (2010). In Encyclopædia
Britannica. Retrieved June 20, 2010, from Encyclopædia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar