UREA DAN REAKSI NATURAL PRODUK
Senyawa
kimia ini tidak hanya diproduksi oleh manusia tetapi juga oleh banyak mamalia
lainnya, serta amfibi dan beberapa ikan. Ditemukan pada tahun 1773 oleh
kimiawan Perancis Hillaire Rouelle, urea menjadi senyawa organik pertama yang
dirumuskan secara sintetis. kimiawan Jerman Friedrich Wöhler, salah satu
pelopor kimia organik, menemukan proses pembuatan senyawa pada tahun 1828,
hanya 55 tahun setelah penemuannya.
Tujuan
Wöhler bukanlah untuk mensintesis urea, ia berusaha untuk membuat cyanate
amonium (NH4OCN), yakni suatu senyawa yang ia butuhkan untuk
penelitiannya. Bahkan, ia mungkin telah menjadi frustrasi karena dia mencoba
untuk membuat cyanate amonium dengan rute yang berbeda. Dia mencoba mereaksikan
perak cyanate dengan amonium klorida, penalarannya bahwa perak klorida tidak
larut dan akan mengendap dari larutan. Dia mencoba mereaksikan cyanate dengan
amonium hidroksida. Akhirnya, ia mencoba amonium hidroksida cair dan sianogen.
Tapi, setiap hasil yang menghasilkan substansi kristal putih yang sama itu
bukan yang produk diinginkan. Wöhler, namun, Wöhler membuat tanda dalam sejarah
kimia dengan memutuskan untuk mengidentifikasi zat yang tidak diketahui ini.
Setelah diidentifikasi zat tersebut adalah urea, Wöhler juga mengakui
pentingnya penemuannya. Karena itu Wöhler menulis pada tahun 1828 penelitian
memberikan hasil yang tak terduga. yang lebih penting karena memberi perubahan
contoh membuat produksi zat organik dari bahan anorganik.
Bahan Baku PembuatanPupuk Urea
Bahan baku pembuatan urea ada 2
macam yaitu ammonia dan karbon dioksida. Sintesa urea dapat berlangsung dengan
bantuan tekanan tinggi. Sintesa ini dilakukan untuk pertama kalinya oleh BASF
pada tahun 1941 dengan bahan baku karbon dioksida (CO2) dan amoniak
(NH3).
Sintesa urea berlangsung dalam 2
bagian. Selama bagian reaksi pertama berlangsung dari amoniak dan karbon
dioksida akan terbentuk amonium karbamat. Reaksi ini bersifat eksoterm.
2NH3(g) + CO29g) → NH2COONH4(s)
Pada bagian kedua dari amonium karbamat terbentuk urea dan air. Reaksi ini
bersifat endoterm.
NH2COONH4(s) → NH2CONH2(aq) + H2O(l)
Sintesa dapat ditulis menurut persamaan reaksi sebagai berikut :
2NH3(g) + CO2(g) → NH2CONH2(aq) + H2O (l)
Kedua bagian reaksi berlangsung dalam fase cair pada interval temperatur
mulai 170-190°C dan pada tekanan 130-200 bar.
Reaksi keseluruhan adalah eksoterm. panas reaksi diambil dalam sistem dengan
jalan pembuatan uap air. Bagian reaksi kedua merupakan langkah yang menentukan
kecepatan reaksi dikarenakan reaksi ini berlangsung lebih lambat daripada
reaksi bagian pertama.
Pemanasan amonium sianat akan
menghasilkan urea. Reaksi kemungkinan terjadi melalui amoniak dan asam
isosianat.
Prinsip dasar reaksi ini dapat
diterapkan untuk pembuatan urea mono- dan disubstitusi.
Dalam reaksi kimia organik, sintesis acetoacetilacetate
berdasarkan reaksi Claisen adalah sbb:
Referensi
Firdaus. 2014. Kimia Organik Sintesis Bagian 2. Makassar
: Universitas Hasanuddin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar