Ciri senyawa aromatis adalah
mempunyai ikatan rangkap yangterkonyugasi, namun sifatnya tidak sama dengan
alkena khususnyasifat kimianya, di mana senyawa aromatis tidak mengalami
reaksiadisi. Sifat kearomatisan ( aromatisitas ) suatu senyawa harus
meme-nuhi tiga kriteria sebagai berikut :
1. Senyawa tersebut
harus siklik
2. Molekul tersebut
harus datar (hampir datar), dengan hybrid yang umum adalah sp2
3. Memenuhi kaedah
Huckel dengan sistim (4n + 2 )e π , dengann = 0, 1, 2, 3 …, dengan elektron π yang
terkonyugasi. Elektron π adalah electron pada ikatan π atau orbital p ( non
bonding electron = n).
Dulu digunakan untuk
menerangkan senyawa pemberi aroma seperti benzaldehid (dari buah cherries,
peaches, dan almonds), toluena (dari balsam Tolu), dan benzena (dari distilat
batubara ). Sekarang digunakan untuk merujuk kelas senyawa yang mengandung enam
karbon seperti cincin benzena dengan tiga ikatan rangkap dua.
Contoh :
Senyawa aromatis yang paling
banyak adalah benzene dan derivatnya(benzene tersubstitusi). Benzena jauh lebih
stabil bila dibandinkandengan sikloheksatriena yang dibuktikan dengan fakta
eksperimen sebagai berikut:
Perbedaan sebesar 36 kkal/mol
benzene dari sikloheksatrienahipotetik sebesar (3 x 28, 6-49, 8) kkal adalah
merupakan energistabilisasi resonansi dari struktur benzene sebagai berikut :
Struktur sebenarnya dari benzena
adalah struktur hibrid (III), bukan struktur resonansi I maupun struktur
resonansi II.
Kebanyakan senyawa secara alami adalah bagian senyawa aromatik
- Hormon steroidal estron
- Analgesik morfin
Kebanyakan obat sintetik adalah bagian senyawa aromatik
- Obat antigelisah diazepam (Valium)
Benzena
- Ditemukan sebagai penyebab depresi sumsum tulang
- Menyebabkan leukopenia, atau menurunkan sel darah putih kalau terpapar dalam waktu lama
Pertanyaan :
Jelaskan kestabilan senyawa aromatik !
Reference :
Sitorus,
Marham. 2007. Kimia Organik Fisik.
Yogyakarta: Graha ilmu.
Burhan.
P. 2008. Senyawa Aromatik. ITS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar