Klasifikasi
asam-basa pada senyawa organik pada umumnya mengikuti teori asam-basa Bronsted
–Lowry. Penentuan kekuatan asam-basa dapat dilihat dari arga pKa atau pKb-nya.
Tetapi untuk senyawa-senyawa organik. Yang perlu diingat bahwa asam kuat akan
menghasilkan basa konjugasi yang stabil, begitu juga sebaliknya akan lebih
kompleks.
Kebanyakan asam adalah
netral, maka basa konjugasi dari sebagian besar asam bermuatan negatif, karena
asam tersebut kehilangan proton. Untuk itu perlu dipelajari struktur macam apa
yang memberikan kestabilan muatan negatif, sebagaimana anion basa konjugasi
yang lebih stabil, maka asamnya pun lebih kuat.
Hal yang mempengaruhi keasaman
dan kebasaan :
a. Efek Struktur
Umumnya muatan negatif akan stabil apabila muatan
terdelokalisir pada ruangan yang lebih besar atau atom yang lebih banyak.
Artinya, molekul dengan atom yang mengikat muatan negatif lebih banyak akan
lebih stabil daripada satu atom yang mengikat muatan negatif. Hall-hal pokok
dalam menentukan kestabilan muatan negatif adalah:
b.
Elektronegatifitas atom yang bermuatan negative
Muatan negatif lebih memilih berikatan unsur yang elektonegatif
daripada unsur elektropositif. Itulah sebabnya mengapa air lebih asam daripada
amonia, karena oksigen lebih elektronegatif dibandingkan nitrogen.
c. Ukuran
atom yang bermuatan negatif
Muatan
negatif lebih suka berikatan dengan atom yang berukuran besar, karena ruangan
yang tersedia lebih besar, sehingga akan lebih stabil. HI lebih asam
dibandingkan dengan HF, walaupun F- lebih elektronegatif
dibandingkan I-. Ion I- jauh lebih besar dibandingkan F-,
sehingga muatan negatifnya lebih stabil. Maka pada golongan halida, kekuatan
asam bertambah dari HF, HCl. HBr dan HI yang terkuat.

d. Kestabilan
resonansi
Kestabilan
basa konjugasi dari fenol terjadi karena anion dapat mendelokalisir muatan
negatif ke sepanjang cincin dengan cara resonansi. Pada sikloheksanol, tidak
terjadi resonansi, sehingga kekuatan asamnya jauh lebih kecil dibandingkan
fenol.
e. Kestabilan
muatan negatif karena berdekatan dengan atom yang elektronegatif
Keberadaan
grup elektronegatif di dekat atom hidrogen juga akan meningkatkan keasaman,
karena akan menstabilkan muatan negatif. Misalkan pada substitusi hidrogen pada
asam asaetat dengan klor, membuat molekul ini lebih asam 100 kali lipat. Hal
ini disebabkan oleh atom klor yang elektronegatif akan mendorong kerapatan
elektron ke arah oksigen, sehingga oksigen tidak menanggung semua muatan
negatif sendirian.
Pertanyaan :
Bagaimana efek delokalisasi
dan efek medan pada sifat keasaman dan kebasaan suatu senyawa organik ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar