Gugus fungsi adalah kelompok tertentu atom atau ikatan dalam
senyawa yang bertanggung jawab untuk karakteristik reaksi kimia senyawa itu.
Gugus fungsi yang sama akan berperilaku dengan cara yang sama (misalnya,
mengalami reaksi yang sama) terlepas dari senyawa yang menjadi bagiannya. Gugus
fungsi juga memainkan peranan penting dalam nomenklatur senyawa organik;
menggabungkan nama-nama kelompok fungsional dengan nama-nama alkana induk
menyediakan cara untuk membedakan senyawa.
Atom-atom dari gugus
fungsional yang dihubungkan bersama dan dengan senyawa lainnya dengan ikatan
kovalen. Atom karbon yang pertama melekat pada gugus fungsional yang disebut
sebagai karbon alpha; kedua, karbon beta; ketiga, karbon gamma, dll. Demikian pula,
gugus fungsi dapat disebut sebagai primer, sekunder, atau tersier tergantung
pada apakah itu melekat pada satu, dua, atau tiga atom karbon (http://ilmualam.net/pengertian-gugus-fungsi.html)

- Gugus fungsi —OH (alkohol atau alkanol)
Pada pembahasan di atas etana berbeda dengan etanol. Etanol termasuk ke dalam gugus alkohol karena mempunyai gugus fungsi —OH dalam rumus kimianya (C2H5OH). Seperti pada pelajaran sifat koligatif larutan, alkohol mudah menguap jadi sering digunakan untuk parfum. - Gugus fungsi —O— (eter atau alkoksialkana)
Disebut alkosialkana karena penggabungan dari kata: Al , oksi, alkana. Yang artinya (ambil contoh CH3—CH2—O—H3)
^^^Al = adalah rantai karbon sebelah kiri eter yaitu CH3—CH2 atau C2H5 (etil)
^^^O = eter (—O—)
^^^Alkana = adalah alkana yang atom H-nya menjadi gugus alkil yaitu CH3 - Gugus fungsi —CHO (aldehida atau alkanal)
Disebut alkanal karena mempunyai gugus mirip dengan alkohol dan asam karboksilat, ada OH dan COOH-nya. Nah, dalam aldehida terdapat dalam formalin dan pengawetan mayat - Gugus fungsi —CO— (keton atau alkanon)
Gugus fungsi ini disebut keton karena mengandung atom karbon dan oksigen berjumlah satu (1). Karbon mewakili hurus Ke, dan oksigen mewaklili huruf ton dalam nama turunan alkana keton. Keton biasanya digunakan untuk pembersih kuku. - Gugus fungsi —COOH (asam karboksilat atau asam alkanoat)
Turunan alkana satu ini berbeda sama sekali karena nantinya dalam tata nama senyawa, hanya asam karboksilat-lah yang menggunakan nama depan asam serta menandakannya dengan huruf yunani alpha, beta, gamma, dan omega. Contohnya CH3COOH dalam asam cuka - Gugus fungsi —COOR (ester atau alkil alkanoat)
Disebut alkil alkanoat karena R mewakili alkil, dan COO mewakili alkanoat dalam gugus fungsinya. Nama ester hampir mirip dengan nama eter, jadi harus hati-hati ya dalam tata namanya nanti - Gugus fungsi —X (haloalkana atau alkil halida)
Turunan alkana satu ini mempunyai nama yang unik yaitu haloalkana, seolah-olah menyapa turunan alkana gitu lho. Ckckck. Gugus X dalam turunan alkana ini adalah atom-atom halogen (golongan VIIA). Alkil halida disebut juga monohaloalkana (https://amaldoft.wordpress.com/2015/10/26/gugus-fungsi-dan-senyawa-turunan-alkana-turunan-alkana/).
1.
Senyawa
Hidrokarbon (Alkana, Alkena, dan Alkuna)
Senyawa Hidrokarbon merupakan
senyawa yang disusun oleh atom hidrogen (H) dan karbon (C). Mempunyai rumus
umum CnH2n+2, alkena mempunyai rumus umum CnH2n,
sedangkan alkuna mempunyai rumus umum CnH2n-2. Tata nama
berdasarkan IUPAC di dasarkan atas urutan nama yang berasal dari bahasa Yunani,
seperti berikut :
a. Tatanama
Alkana
Untuk memberi nama alkana
digunakan aturan IUPAC sebagai berikut:
- Menggunakan awalan (met. .. et..
prop ... ..., dll) yang menunjukkan jumlah carbons pada kerangka induk dari rantai
molekul, dan akhiran ana untuk menunjukkan bahwa molekul merupakan alkana.
- Kelompok yang melekat pada rantai
induk disebut substituen dan diberi nama
menggunakan awalan untuk jumlah carbons dalam rantai substituen dan akhiran il,
misalnya, metil, etil, propil, dodekil, dan diberi nomor sesuai nomor atom
karbon rantai induk dimana substituen tersebut terikat.
Senyawa Turunan Alkana
b. Tatanama Alkena
1) Nama alkena diturunkan dari nama alkana
yang sesuai (yang jumlah atom C nya sama), dengan mengganti akhiran –ana menjadi
–ena
2) Rantai induk adalah rantai terpanjang
yang mengandung ikatan rangkap
3) Penomoran dimulai dari salah 1 ujung
rantai induk sedemikian sehingga ikatan rangkap mendapat nomor terkecil
4) Posisi ikatan rangkap ditunjukkan
dengan awalan angka yaitu nomor dari atom C berikatan rangkap yang paling tepi/pinggir
(nomor terkecil)
5) Penulisan cabang-cabang, sama
seperti pada alkana
6) Jika pada alkena terdapat dua
atau tiga ikatan rangkap, maka pada nama diberi akhiran diena atau triena, dst
c. Tatanama Alkuna
1) Nama alkuna diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran -ana menjadi -una
2) Tata nama alkuna bercabang sama seperti penamaan alkena
3) jika pada alkuna terdapat dua ikatan rangkap 3, maka pada nama diberi akhiran alkadiuna. jika memiliki 1 ikatan rangkap 2 dan 1 ikatan rangkap 3 disebut alkenuna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar